.

Search

Kamis, 27 Mei 2021

Bisnis | Perbedaan Wirausahawan dengan non-Wirausahawan dan Penyebab Kegagalan dalam Usaha Kecil

Bisnis | Perbedaan Wirausahawan dengan non-Wirausahawan dan Penyebab Kegagalan dalam Usaha Kecil

1. Thomas Begley dan David P.Boyd (1980-an) mengemukakan lima dimensi yang membedakan wirausahawan dengan nonwirausahawan. Kelima dimensi tersebut sebagai berikut.

1) Kebutuhan untuk mencapai prestasi: wirausahawan mempunyai kebutuhan jenis ini yang lebih besar dibandingkan dengan nonwirausahawan.

2) Pengendalian terhadap diri (locus of control): wirausahawan merasa bahwa ia mengendalikan hidupnya dengan baik, sukses hidupnya tidak ditentukan oleh nasib atau faktor-faktor di luar dirinya.

3) Pengembilan risiko: wirausahawan mengambil risiko yang moderat, tidak terlalu tinggi (seperti penjudi), dan juga tidak terlalu rendah (seperti orang yang pasif).

4) Toleransi terhadap ketidakjelasan: wirausahawan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tidak lengkap atau tidak jelas. Situasi yang dihadapi mereka dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap situasi ketidakjelasan tersebut lebih besar dibandingkan dengan nonwirausahawan.

5) Perilaku tipe-A: tipe A merupakan perilaku mengerjakan lebih dengan menggunakan waktu yang sempit meskipun barangkali ada keberatan dari pihak lain. Wirausahawan mempunyai perilaku semacam ini yang lebih tinggi.


2.  Ada bebrapa penyebab kegagalan dalam usaha kecil, antara lain.

1) Struktur permodalan kurang

-  Kekurangan modal untuk membeli barang dan modal peralatan

-  Kekurangan modal untuk memanfaatkan

-  Kuantitas atau jenis potongan lainnya

2) Menggunakan peralatan dan metode bisnis yang ketinggalan zaman

-  Gagal menerapkan pengendalian  persediaan

-  Tidak dapat melakukan pengendalian kredit

-  Kurang memadainya catatan akuntansi

3) Ketiadaan perencanaan

- Ketidakmampuan mendeteksi dan memahami perubahan pasar

- Ketidakmampuan memahami perubahan kondisi ekonomi

- Tidak menyiapkan rencana untuk situasi darurat atau di luar dugaan

- Ketidakmampuan mengantisipasi dan merencanakan kebutuhan keuangan

4) Kualifikasi pribadi

- Kurangnya pengetahuan bisnis

- Tidak mau bekerja terlalu keras

- Tidak mau mendelegasikan tugas dan wewenang

- Ketidakmampuan memelihara hubungan baik dengan konsumen

 

Sumber referensi : BMP Manajemen;1-2/EKMA4116/4sks/Mamduh Hanafi, cet.12;Ed.2.

 

0 komentar:

Posting Komentar